RAMADHAN TAHUN INI
Marhaban ya Ramadhan,
bulan siyami, bulan qiyamul lail, bulan berjuta rahmat.
Alhamdulillah, tamu agung
yang ditunggu-tunggu telah tiba. Alhamdulillah saya bisa dipertemukan dengan
Ramadhan kembali. Setelah 3 bulan terakhir menyiapkan semuanya, akhirnya Allah
masih berkenan memberikan saya kesempatan untuk berusaha kembali merajut kasih
di dalam indahnya bulan penuh rahmat ini.
Tahun lalu, dua hari
sebelum Ramadhan tiba saya mendapatkan musibah pribadi maupun keluarga. Kakek
mengalami kecelakaan yang cukup parah. Beliau yang mengendarai sepeda gayuhnya
harus menjalani perawatan intensif di RSUD Blambangan karena tertabrak truk
pengangkut gas elpiji. Saya yang saat itu masih berada di Ngawi sangat terkejut.
Keluarga menghubungi saya bahwa kakek sudah tidak ada harapan hidup lagi,
bahkan kabar yang berhembus saat itu kakek saya telah meninggal.
Mendengar kabar tersebut,
saya langsung meminta izin kepada Romo Kyai untuk pulang kampung. Kyai
sebenarnya menghendaki saya untuk pulang keesokan paginya karena waktu saat itu
sudah cukup malam untuk berpergian. Saya yang segera ingin mengetahui kondisi
terakhir kakek tidak menghiraukan nasehat tersebut, sehingga saya memutuskan
untuk pulang malam itu juga.
Singkatnya, saya sudah
sampai di kamar rawat tempat kakek terbaring. Tidak hentinya saya menangis
melihat sosok yang dulu telah mendisiplinkan saya terbaring dipenuhi luka
hampir di setiap bagian tubuhnya. Duka yang saya alami semakin bertambah karena
di perjalanan menuju ke Banyuwangi saya mengalami pencurian. Maling bus kota
telah merobek jaket yang saya kenakan dan mengambil samsung yang ada di
dalamnya. Saat itu, komunikasi penting mulai terputus.
Hampir setengah bulan
saya menghabiskan Ramadhan di rumah sakit. Tentu rasanya tidak nyaman. Ibadah
yang saya rencanakan jauh sebelum Ramadhan tiba semuanya gagal. Saya harus rela
berbuka di tempat yang penuh dengan bau obat, tarawih sendiri di masjid rumah
sakit diatas jam 9, dan absen tadarus untuk melanjutkan jadwal menunggu kakek.
Pasca kakek diizinkan pulang pun begitu. Saya tidak bisa melanjutkan kebiasaan
Ramadhan seperti tahun-tahun sebelumnya. Setengah bulan sisa Ramadhan saya
habiskan di Wongsorejo, rumah bu lek, tempat kakek dirawat oleh keluarga. Di
sana, saya benar-benar tidak nyaman. Tidak ada warna-warni di acara ngerandu bukonya MAB, tidak ada
kemeriahan tadarusan seperti saat di mushollah rumah, tidak ada celotehan
anak-anak gang kamboja. Kegiatan buka tahun kemarin biasa-biasa saja, puasa
sehari, menunggu waktu sore, buka, sudah. Saya merasa kehilangan di waktu
Ramadhan tahun lalu.
Ramadhan tahun tahun ini
Insya Allah akan berbeda.
Dua hari sebelum
Ramadhan, kakek meminta saya untuk menjeputnya dari rumah bu lek (sejak pulih
beliau ikut tinggal bersama keluarga bu lek). Beliau ingin menikmati suasana
Ramadhan di rumah bersama saya. Saat ini beliau bisa bernafas lega karena
seluruh persiapan di mushollah sudah selesai, tuntas, dan lebih tertata. Beliau
akan menemani saya di rumah sekaligus akan menjadi pasien yang harus saya
layani setiap harinya.
Mushollah sudah 100% siap
digunakan. Tiga bulan sebelum Ramadhan saya telah menyiapkan semuanya. Saya
telah nyicil sedikit demi sedikit
hingga akhirnya tempat bersejarah tersebut siap digunakan. Kini, pancuran
tempat wudhu, karpet baru, jam dinding baru, mic dan stand mic baru, cat baru, dompal baru, semuanya sudah siap. Saya
akan berusaha untuk membayar kekurangan dan kesepian Ramadhan tahun lalu. Saat
ini ada kakek, remas, anak-anak Al Absyar, serta ibu-ibu rutinan ngaji tiap Ramadhan yang siap mendukung
saya untuk memeriahkan Ramadhan tahun ini.
Ramadhan tahun ini Insya
Allah berbeda, harus berbeda. Saya telah merasakan kemeriahan Ramadhan tahun ini
sebelum ia benar-benar tiba. Saya telah kembali menjadi Tara yang lebih
berbeda.
Besar harapan saya semoga
Allah memberikan kesempatan kepada saya dan semuanya untuk bisa memperbaiki
kecacatan di Ramadhan tahun lalu. Semoga Allah memberikan satu bulan penuh
Ramadhannya untuk kita semua. Semoga Ramadhan ini dapat menjadi pembeda kita
antara tahun ini dengan tahun-tahun sebelumnya.
Marhaban ya Ramadhan.
Selamat menjalankan ibadah-ibadah yang ada di dalamnya.
Komentar
Posting Komentar