Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2016

Sedikit kecewa

Seharusnya nanti malam saya sudah harus berada di dalam bus dan melakukan perjalanan panjang nan jauh menuju barat. Positif. Saya harus menunda kepulangan ini hingga minggu depan. Padahal guru-guru di markas besar sudah menunggu dan menanyakan kabarku berkali-kali. Batuk, panas, pilek, pusing sudah membuatku berada di jalur demam tinggi. Mereka tanpa izin menyerang dengan sporadis hingga fisik saya yang tergolong kuat ini ambruk dibuatnya. Saya menyerah. Saya tidak mampu beraktifitas seperti biasanya setelah pak lek mengantarkanku kembali ke rumah. Baru hari ini saya sedikit dapat menggerakkan jari. Seperti biasa, di rumah ini saya kurang terurus. Rumah yang dulu menjadi kebanggaan keluarga kami, kini berubah menjadi neraka yang membuat saya kepanasan ketika memasukinya. Panas fisik maupun batin. Mbak dulu sangat perhatian dengan adik kandung yang tersisa ini. sekarang perhatiannya semakin terkikis dengan arus teman-teman di layar gepeng yang silih berganti datang. Mbak sekar

KEMBALI KE MASA LALU

Seminggu yang lalu, kakak tercinta bercerita kepada saya. Ia menceritakan hasil obrolan bersama dengan teman-temannya yang saat ini merintis jalan keuangan, alias berwirausaha. Kakak saat itu mengatakan seperti ini. “ Awakmu ngerti Tar, koncoku kan ngerintis usaha pithik petelur yoh. De’e cerito kepiye susahe mbangun usahane. Eh moro-moro sak enake ngomong ngene ndek aku. ‘Koen enak Nu’ saiki, aku saiki mesti rutin merikso pithik-pithikku arep ngendog opo enggak. Aku lebih soro teko awakmu Nu’. Yawes Tar, langsung tak guyu ambek aku. Tak jawab ngene roh, ‘opo mbak? Sampean ngomong soroan sampean? Sampean umur piro mbak ngeladeni pithik ngendog? Buru umur pithulikur iki kan? Sampean ngerti? Aku mbak, mulai sak durunge sekolah aku wes ngurus jenenge pithik ngendog. Iki saksine, jentikanku loh. Adekku yo sek urip. Aku ndisek tiap isuk ambek umiku wes dikongkon ndelok silite pithik ambe jentikan iki mbak. Ngerasakne mangani pitik, bebek, angon wedhus, kabeh wes tak lakoni. Kejiret tampare

Teruntuk Calon Istriku

Teruntuk calon istriku... Oh calon istriku, izinkalah diri ini untuk mengungkapkan isi hati. Percayalah, ungkapan ini bukanlah sekadar bualan atau promosi untuk memikat hati, melainkan ungkapan dari bagian terdalam di lubuk hati. Calon istriku, aku bukanlah seorang yang baik nan sempurna seperti yang kau bayangkan selama ini. Aku adalah seorang yang memiliki banyak kekurangan dan masih sangat jauh dari kesempurnaan. Terlepas dari itu semua, izinkan aku untuk mengunggkapkan misi yang harus aku jalankan ketika aku telah berhasil mempersuntingmu. Selalu bawa catatan kecil ini kelak ketika aku lupa. Selalu ingatkan aku akan misi ini setelah status halal terhadapmu aku miliki. Calon istriku, bersiaplah sebaik mungkin sebelum aku memintamu dari kedua orang tuamu. Persiapkanlah pemahamanmu tentang agama agar kehidupan rumah tangga kita kelak selalu terarah. Persiapkanlah kognisimu melalui pendidikan formal, nonformal, maupun informal agar rumah tangga yang kita bangun kelak sel

KETIKA DIANA TIDAK SE-ASYIK DULU LAGI

Masih ingatkah kalian dengan Princess Diana? Atau tidak tahu? Bagi yang tidak tahu, saya anggap masa aktif kalian hidup kurang lengkap. Piss. Salah satu tokoh wanita terknal ini telah menjadi the most trending topic pada era 90-an. Putri Diana adalah putri kerajaan Inggris yang dinikahi oleh Pangeran Charles dengan gelar Her Royal Highness of Wales . Soal Sang Putri, pasti kalian yang telah ada di era 90-an telah mengetahui siapa beliau. Pada kesempatan ini, saya tidak akan menjelaskan secara mendalam tentang biografi beliau. Saya hanya akan memaparkan bagaimana sifat-sifat positif yang beliau miliki. Sebagai seorang putri kerajaan, Princess Diana atau populer dengan sebutan Lady Diana terlibat pula dalam kegiatan sosial, seperti kepedulian terhadap penyakit AIDS dan kegiatan kemanusiaan di India bersama Bunda Teresa. Ia merupakan sosok yang menyenangkan, lembut, dan peuh kehangatan. Putri Diana adalah sosok yang mewakili jiwa kerajaan yang merakyat. Putri Diana lebih bera