Hari Ibu



Selamat hari ibu, Umi...

Maafkan Tara yang hanya bisa menyampaikan pesan ini melalui sebuah tulisan. Tara masih terus belajar agar kita bisa bertemu secepat mungkin. Tara tidak akan pernah menyerah walaupun butuh satu ataupun puluhan tahun lagi untuk belajar agar kita bisa segera bertemu. Tara terlalu rindu dengan sosok Umi.

Umi, orang-orang di dunia saat ini sedang berbahagia karena memperingati hari ibu. Izinkan Tara juga memperingatinya walaupun cara ini berbeda.

Tara kangen sekali dengan Umi. Tapi Tara sedikit bingung, mengapa keinginan Tara untuk bertemu Umi waktu itu tidak umi kabulkan? Padahal Tara ingin sekali untuk sekadar menatap wajah dan memeluk erat Umi walaupun dalam mimpi.

Umi, sudah 15 tahun lebih Tara berjuang sendiri tanpa Umi. Umi juga tahu bagaimana lemahnya seseorang tanpa hadirnya sosok ibu. Teman-teman berkata kalau Tara adalah orang yang kuat dan hebat. Padahal Tara adalah orang yang paling lemah dan sangat renta. Tara hanya tampak ceria di luar. Tara masih tetap manja seperti ketika Umi masih ada. Khayalan ini masih selalu ada Umi. Tara masih terus berkhayal kalau seandainya tiba-tiba Umi hidup kembali dan melihat secara saksama anak tercintamu yang saat ini semakin tumbuh dewasa.

Terlepas dari apapun kondisi yang sekarang Tara jalani, Tara yakin ini semua adalah yang terbaik.

Umi, terima kasih telah menjadi tempat yang terbaik sejak tubuh ini masih menjanin manja di rahimmu. Terima kasih atas perjuanganmu dalam merawat janin tersebut hingga tumbuh sesuai masanya. Terima kasih atas segenap hidup dan matimu yang telah berjuang keras melahirkanku hingga saat ini Tara bisa melihat indah dan luasnya dunia. Terima kasih atas didikan kerasmu yang membuat anak-anakmu tampak tangguh saat ini.

Umi, sejak kepergianmu 15 tahun yang lalu, Tara telah kehilangan surga dunia. Jujur, keirian Tara kepada orang-orang di sekitar masih sangat tinggi. Tara cemburu ketika Rio dan adiknya bisa tertawa lepas, bercanda dan berpelukan dengan ibunya. Tara iri ketika dia bisa berfoto selfie dengan bundanya. Tara membayangkan bagaimana jika saat ini Umi masih ada di sini. Kita pasti akan menjadi keluarga yang paling sempurna. Foto-foto kita berdua pasti akan menjadi pembicaraan dunia.
I Love You, Umi. Umi adalah orang tercantik di dunia. Umi adalah sosok wanita paling sempurna. Andai di usia belia dulu bibir ini mampu mengatakan betapa sayangku padamu, pasti sesal ini akan sedikit terkurangi. Umiku sayang, sekarang Tara telah menjadi anak Umi yang suka berhutang, tetapi Tara mampu membayarnya dengan tepat waktu. Hutang Tara yang tidak akan pernah terbayar adalah membalas jasa-jasa yang telah umi berikan untuk Tara dan mbak Santi. Umi, tetes air mata ini akan terus menjadi saksi betapa rinduku padamu. Biarkan kelak air mata ini menjadi sungai tempatku berlabuh untuk menuju tempatmu di sana.

Umi, maafkan Tara yang masih belum bisa memenuhi kriteria putra hebat bagi Umi. Maafkanlah, karena Tara telah berani mencari-cari kasih sayang yang sepadan dengan umi, walaupun belum pernah Tara temukan padanan itu hingga saat ini.

Happy mother’s day Umi. Sampai mati pun tidak akan pernah ada yang bisa menggantikan kasih sayangmu padaku. Pun, hingga maut menjemput, tidak akan pernah ada sosok wanita yang lebih aku cintai daripada Umi.

Umi, semoga umi selalu tenang di sana. Semoga umi selalu rukun ya dengan ayah dan Faqih. Umi jangan marah-marah lagi kalau ayah melakukan salah. Tara, Mbak Santi, Mas Edit, dan calon Istri Tara kelak selalu sayang Umi. Tara terus berharap semoga pertemuan kita semakin dipercepat olehNya. Tara sudah tidak tahan berada di panggung ini. Tara ingin segera berlari menggendong umi untuk melewati siratal mustaqim kelak. Kita akan melaluinya sama-sama Umi, Tara berjanji.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Antara Sombong, Rendah Hati, Jujur, dan Munafik

Bosan Sendiri

SAYA TELAH TERBIASA