Gloria Natrapaja Hamel
Adalah Gloria Natrapaja Hamel. Ia merupakan gadis manis generasi muda emas Indonesia yang telah menjadi korban program nggak penting dari Duta Belia yang selalu digagas oleh pemerintah.Apa lagi dosa yang kau buat wahai pemerintah?
Saya pribadi menilai bahwa masalah yang menjadi buah bibir masyarakat tersebut merupakan hal yang tidak semestinya terjadi.
Melalui tulisan ini, saya ingin marah.
Beginikah perlakuan negara atas salah satu putri terbaik bangsa yang masih peduli dengan kadar nasionalismenya? Hanya karena urusan tetek bengek yang tidak pentingkah negara ini harus mengubur impian besar seorang Gloria?
Indonesia bukanlah bocah ingusan lagi. Indonesia sudah mulai dewasa. Tidak semestinya keputusan kekanak-kanakan harus keluar kembali, apalagi dalam urusan yang sangat serius ini.
Indonesia sudah berumur 71 tahun. Angka yang seharusnya semakin mendewasakan rakyat, negara, maupun pemerintahnya.
Pemerintah kita masih seperti segerombolan anak bandulan yang sedang berebut makanan di kantin sekolah.
***
Hai Indonesia! Tidakkah kau sadar dan membuka mata, betapa Gloria menyayangi dan berharap untuk ikut andil dalam momentum terpentingmu? Haruskah karena urusan paspor mimpinya harus kau kubur? Apakah hanya karena program nggak penting itu kau kharamkan ia dari pesta kemerdekaan yang tidak semua orang bisa berada didalamnya?
Apa salah gadis 16 tahun produk Indonesia ini?
Bukankah ia adalah salah satu aset terbesarmu, terlepas dari siapakah ayahnya?
Hai Indonesia! Dewasalah!
Janganlah Engkau menjadi negara jago kandang!
Tidak bolehkah seseorang berkewarganegaraan lain mengibarkan kebesaranmu? Tidak bolehkah bangsa lain menjunjung tinggi keanggunanmu?
Seharusnya Kau senang Indonesia! Di usia yang masih belianya, Gloria memiliki semangat fantastis. Ia sungguh berambisi besar untuk ikut andil dalam momen akbar yang Kau miliki.. Di mana hatimu? Di mana mata dan telingamu?
***
Sebagai bagian dari bangsa Indonesia, saya sangat kecewa mendengar kabar terdepaknya salah satu aset negara yang memiliki semangat tinggi untuk andil dalam pasukan pengibar bendera. Gloria tidak pantas menjadi korban ketidakjelasan administrasi di negeri ini. Pemerintah telah bertindah seenak udelnya dalam kasus ini.
Sebagai bagian dari bangsa Indonesia, saya sangat kecewa mendengar kabar terdepaknya salah satu aset negara yang memiliki semangat tinggi untuk andil dalam pasukan pengibar bendera. Gloria tidak pantas menjadi korban ketidakjelasan administrasi di negeri ini. Pemerintah telah bertindah seenak udelnya dalam kasus ini.
Gloria jelas anak Indonesia. Ia mampu berbahasa dengan baik dan benar. Ia mampu membuktikan semangat kecintaannya kepada Indonesia. Ia memang belum tergategorikan cakap hukum, tapi dia tidak pantas menjadi korban ketidakjelasan produk hukum.
Lucu sekali. Bendera merah putih harus dikibarkan oleh rakyat Indonesia tulen, ya? Padahal saya sebagai bagian dari kami akan lebih bangga loh jika ada bangsa lain yang dengan tulus mau mengibarkan Sang Pusaka. Apa salahnya jika seumpama paskibra seluruhnya berasal dari orang Belanda? Kita lebih bangga kan? Bukankah dengan begitu kita akan lebih hebat? Terlebih ini masalah Gloria. Haduh. Pemerintahku semakin berantakan dan kekanak-kanakan. Hanya karena paspor Perancis, kesempatan langka bagi Gloria harus melayang sia-sia. Padahal ia salah satu peserta yang memiliki semangat tinggi loh saat mengikuti seluruh tahapan seleksi dan karantina.
***
Mari saya ajak kalian membuka mata hati dan melebarkan pintu telinga. Ini adalah penggalan surat tertanggal 13 Agustus 2016 yang dituliskan oleh pelajar Depok tersebut kepada Bapak Presiden tercinta.
Mari saya ajak kalian membuka mata hati dan melebarkan pintu telinga. Ini adalah penggalan surat tertanggal 13 Agustus 2016 yang dituliskan oleh pelajar Depok tersebut kepada Bapak Presiden tercinta.
"Kepada Yang Mulia Presiden Republik Indonesia Bapak Joko Widodo, saya warga Indonesia dan memilih kewarganegaraan Indonesia serta tetap menjadi warga Indonesia karena Indonesia adalah Tumpah Darah Indonesia."
Kurang wow bagaimana coba? Gloria sungguh cerdas dan bijaksana dalam hal ini. Mungkin jika korban kezaliman tersebut adalah orang lain, atau saya misalnya, tidak akan muncul kata-kata halus nan menyentuh seperti itu. Saya sendiri mungkin sudah misuh-misuh atas perlakuan jahat pemerintah.
Pemerintah harus malu kepada Gloria. Ia tidak sakit hati setelah didepak dari skuat paskibra nasional. Kebijaksanaan tersebut terbukti dengan niatnya untuk mengubah status kewarganegaraan menjadi WNI dua tahun mendatang. Janji luhur Gloria yang menyatakan bahwa ia akan berpartisipasi dalam pembangunan nasional seharusnya menjadi cambukan keras bagi bangsa, khususnya pemerintah. Setidaknya ABG tersebut memiliki ide luhur. Ia tidak mengatakan ingin membantu pembangunan sosial dengan cara membangun fasilitas kursi-kursi bagi pemalas, ataupun toilet-toilet kelas wahid bagi para pembeser.
Hai Indonesia. Coba amati kata-kata luhur gadi manismu ini.
"Saya ini generasi bangsa. Kalau bukan kita yang bangun Indonesia, siapa lagi? Indonesia belum hancur. Indonesia itu kaya, dan punya potensi."
Tidak malukah? Ia berkata seperti itu setelah hatinya dibuat hancur oleh ketidakbijakan pemerintah loh. Ia bukan caleg yang hanya mampu berkata demikian ketika pemilihan hendak dilaksanakan. Ia berbicara mengharukan ketika hatinya dibuat hancur berantakan.
***
Indonesia. Saya berharap Engkau segera mengutuk mereka-mereka yang telah menzalimi aset berhargamu. Saya berharap Engkau melaknat mereka yang telah mengubur cita-cita dari salah satu masa depanmu. Saya berharap Engkau mendewasakan balita-balita di kursi pemerintahan sana yang masih buta terhadap urusan-urusan ini.
Indonesia. Saya berharap Engkau segera mengutuk mereka-mereka yang telah menzalimi aset berhargamu. Saya berharap Engkau melaknat mereka yang telah mengubur cita-cita dari salah satu masa depanmu. Saya berharap Engkau mendewasakan balita-balita di kursi pemerintahan sana yang masih buta terhadap urusan-urusan ini.
Indonesia, semoga rakyat selalu mencintaimu, seperti apa yang dilakukan Gloria. Ia memang belum memiliki KTP, tapi cintanya kepadamu sungguh luar biasa. Semoga Engkau segera menyadarkan mereka yang telah ber-KTP tapi secara terselubung ingin menghancurkanmu.
Dirgahayu ke-71 Indonesiaku tercinta. Semakin maju, jaya, dan dewasa.
Komentar
Posting Komentar