Kini semakin lengkap rasa kehilangan yang harus saya terima.

Setelah 15 tahun kehilangan orang tua, Tuhan kembali mencabut hidup orang-orang terpenting dalam hidup saya, Embah. Kini, rasanya sebagian nyawa telah tiada.

Sekarang hari-hari yang saya jalani terasa kosong. Tidak ada lagi semangat untuk mewujudkan kesuksesan yang Mak’e (Almh.Mbah putri) harapkan saat hidup.

Ntahlah untuk apalagi saya harus berjuang hingga detik ini.

Dulu beliau yang selalu memacu semangat saya untuk selalu maju. Beliau mampu menjadi orang tua pengganti bagi saya. Beliau mampu memberi nyawa baru terhadap kehidupan saya.

Sekarang....

Hampa.

Saya ingin sesegera mungkin menjemput mereka di sana.
Saya tidak berharap penuh lagi terhadap kehidupan di dunia ini.
Tidak penting lagi rasanya saya berjuang untuk mengubah nasib.

Mati..mati..mati..
Saya menginginkan itu segera.


Allah...kabulkan doa saya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Antara Sombong, Rendah Hati, Jujur, dan Munafik

Bosan Sendiri

SAYA TELAH TERBIASA